Visitor My Blog

[FF TWOSHOOT] Agelast

ANNYEONG!!!!!
Kita jumpa lagi bersama gue Adm Risdaa yang palinng imutt #nahanmuntah
Okeh.. aku bawa epep lagi nih :*
Readers setiaku ({}) kalo abis Read langsung C+L yaww :* lapyu deh :*

OKE...

This Is It...

==>



Title : Agelast
Author : Kim Kyung Ra a.k.a Risdaa
Cast : Kim Jongin, Byun In Ha
Supp. Cast : Do Kyungsoo, Byun Baekhyun, other
Genre : Sad, comedy (?), friendship.
Lenght : two shoot
####
Summary : Senyum? Apa itu senyum? Sejak kecil akupun tak mengenal apa itu senyum. Tapi ketika bertemu denganmu, entah apa yang ku lakukan ini. Tersenyum? Bahkan tertawa. Mungkin kau adalah peri yang melepas notabeneku sebagai seorang Agelast.
###
In Ha POV
“Kajja! Aku sudah lapar dan ingin memakan semua makanan yang ada di kantin!!” aku sudah merengek seperti seorang bayi yang merengek meminta makan kepada ibunya. Tapi aku beda, aku meminta makan pada namja bermata bulat yang sedang asik dengan majalah gosipnya itu -_-
Namja? Dan dia suka gosip? Aku jadi meragukan gender aslinya.
“Yak! In Ha-ya.. apa yang kau pikirkan eum?”
Dia seperti paranormal saja-_-
“Ah Ani, Kajja.. perutku sudah beteriak sejak tadi” ku pasang aegyo andalanku dan dia pun luluh.
“MWO??? Si Agelast  seorang model yang beritanya sedang hot ini dikabarkan akan masuk di sekolah kita!!! Whoaaa!!!”

“Yak! Kyungsoo, kenapa kau berteriak seperti itu? apa kau tak malu eum?? Ish..”
Jongin!!! Jongin-ah!!!
Uuh Kau tampan sekali
Aaaa!! Saranghae Jongin!!
Tersenyumlah untukku!!!
“Suara apa itu, Kyung??” Kyungsoo –namja bermata bulat- yang aku ajak bicara sedari tadi ternyata sudah lenyap dari sisiku -_-
Ku lihat segerombolan yeoja, ah bukan hanya yeoja tapi juga para namja -_- sedang histeris mengerubungi seorang namja tinggi berkulit tan dengan wajah yang datar tanpa expresi apapun. Sepertinya aku mengenal namja itu, tapi.. eodiseo?? Aku lupa.
Ketika aku mau menghampiri si Kyungsoo, oppa ku si Byun Baekhyun datang dengan gayanya yang membuatku ilfeel mengakui bahwa dia adalah oppaku -___-“ hufft aku sedang malas bertemu dengannya. Pasti dia akan mengajakku membolos sekolah hari ini.
“Yaakk! Tak menyambut oppa mu yang imut ini malah kau ingin pergi, dasar dongsaeng durhaka”
“Mwoya?? Aku dongsaeng durhaka?? Oppa!!” Baekhyun oppa berlari meninggalkanku yang sedang murka ini. wajahku selalu saja membiru ketika aku marah dan malu -__- itulah mengapa aku selalu saja di bully oleh mereka.
Aku terus menggerutu sambil berjalan menemui Kyungsoo si genit itu. Kebiasaanku adalah kalau sudah menggerutu sambil berjalan, aku pasti akan menabrak apapun yang menghalangi jalanku.
BRUKK—
Dan benar aku sudah menabrak seseorang sampai aku jatuh-_- sudah biasa dan semua temanku sudah hafal kebiasaan ini. orang yang kutabrak pasti akan dengan sendirinya memaafkanku. Makanya aku langsung pergi tanpa meminta maaf apalagi menatap orang yang kutabrak.
“Yak!”
“Mwoya?”.“Haaa!!?” tiba-tiba jantungku terhenti sejenak. Nafasku tercekat. Dan kedua bola mataku membulat seketika, saat melihat sosok yang memanggilku ternyata adalah si agelast! OMO!!! Aku tak percaya ini, bisa-bisa aku dibunuh oleh si tak punya senyum itu. wajahnya sangat mengerikan. Eomma!! Tolong aku T.T
Jongin POV
Aku melihat tingkah aneh yeoja yang menabrakku itu. seperti tanpa dosa menabrak langsung pergi. Memangnya dia siapa, berani sekali menabrakku lalu pergi begitu saja. Dasar! Lihatlah -_- betapa bodohnya dia. Wajahnya membiru? Yeoja aneh. Dimana-mana wajah memerah, dia? Membiru.
“Minta maaflah, baru kau boleh pergi dari hadapanku wajah biru”
“MWO?? Kau bilang apa? Wajah biru? YAK!!! Jangan pernah memanggilku seperti itu hitam!”
Hitam?
“Dasar tak tau malu” aku pun berbalik dan meninggalkan yeoja aneh berwajah biru itu. aku tak mempedulikannya. Aku terlalu malas berurusan dengan orang tak punya malu seperti dia.
###
“Hitam? Baru dia yang berani mengataiku seperti itu secara langsung” gerutuku tanpa berexpresi sedikitpun. Karena memang aku adalah si agelast. Orang yang tak pernah tersenyum. Memang, sejak kecil aku tak punya orang tua ataupun orang yang menyayangiku. Hingga akhirnya aku tak mengerti cara untuk tersenyum bahkan tertawa.
Kulangkahkan kakiku menelusuri lorong demi lorong seorang diri. Yeah, aku terpaksa pindah ke sekolah ini demi eommaku. Ah ralat. Dia adalah bibiku namun sudah kuanggap sebagai eommaku sendiri. Dia mulai merawatku ketika aku berumur 10 tahun. Sebelum aku berumur 10 tahun, aku dibesarkan di sebuah panti asuhan. Dan disana pun aku tak punya teman, karena memang aku tak mau punya teman. Aku malas berurusan dengan orang lain. Meskipun ada satu yeoja yang selalu saja mengusikku dan sangat ingin berteman denganku. Tapi setelah aku menerimanya sebagai teman, justru dia malah diangkat oleh keluarga kaya pemilik mall terkenal di Seoul. Sampai saat ini, aku belum menemukannya lagi.
Disaat umurku menginjak 15 tahun, aku sudah berkarir sebagai seorang model. Dan semenjak itu, aku terkenal sebagai Agelast yang telah menjadi notabeneku sampai sekarang. Ketika banyak acara TV yang memberitakanku, saat itulah aku ditemukan oleh bibi yang –katanya- sudah mencariku bertahun-tahun lamanya.
Tak sadar aku telah sampai di depan ruang Mr.Cho –Headmaster. Tanpa mengetuk pintu, aku langsung saja masuk. Karena memang, Mr.Cho adalah Ahjussiku. Yeah, suami bibiku yang kuceritakan tadi.
“Kau sudah datang? Duduklah, Jongin” ujarnya dengan pandangan fokus ke apa yang sedang ia tulis. Aku pun menurutinya. “Apa kau senang bisa sekolah disini? Dengan begini, Ahjussi akan lebih mudah memantau perkembanganmu. Dan Ahjussi a-“
“Ahjussi, aku ingin berhenti sekolah saja. Sekolah hanya membuat karirku berantakan” ucapku dengan sedikit kutekankan pada kata terakhir.
###
Author’s POV
“Ahjussi, aku ingin berhenti sekolah saja. Sekolah hanya membuat karirku berantakan” ucapnya dengan sedikit penekanan pada kata terakhir.
“Apa yang kau katakan? Kau juga perlu belajar untuk mengimbangi karirmu Jongin. Kau tak bisa terus menerus berkarir tanpa mencari ilmu. Sudahlah, carilah kelasmu. Dan mulai mengkuti pelajaran” ucapan Ahjussinya membuat Jongin agak kesal. Dia benar-benar malas jika harus belajar disaat job nya sedang mengantri.
Merepotkan!
###
“Annyeong” Jongin memasuki ruangan tanpa expresi sedikitpun meski nada bicaranya sudah mulai ramah. “Naenun Kim Jongin Imnida. Gamsahamnida” Ia memperkenalkan dirinya sendiri –tentunya tanpa senyum- lalu membungkuk dan mencari tempat kosong yang memang sudah disediakan.
Seisi kelas hanya menatapnya aneh namun juga ada yang berbisik menggosip. Jongin hanya diam tanpa sedikitpun meladeni para yeoja yang genit mengajaknya untuk berkenalan. Ketika dia mengambil buku yang ada di tas ranselnya. Ada satu orang yang tiba-tiba menjadi pusat perhatiannya. Seseorang dengan mata bulat, poni pagar, rambut digerai sepunggung dan pipinya yang sedikit chubby.
Dia?
“Jongin-ah, apa kau bisa menjawab pertanyaan yang baru saja kutanyakan?” ucapan Xi Songsaengnim menyadarkan lamunannya.
“Ani” jawabnya singkat. Dan Xi Songsaengnim hanya menggeleng pelan.
“Fokuslah ke depan, jangan menatap Byun In Ha terlalu lama. Nanti kau bisa menyukainya”
Ucapan Xi Songsaengnim berhasil membuat Jongin malu dan In Ha yang disebut namanya juga terkejut. Seisi kelas menertawai Jongin dan membuatnya semakin malu. Ingin rasanya dia membawa topeng untuk menutupi rasa malunya itu.
In Ha? Seperti aku mengenal nama itu?
“Sudah.. sudah. Mari kita lanjutkan materinya”.
###
In Ha’s POV
Bel pulang sudah berlalu dan Kyungsoo masih saja asik dengan majalah gosipnya itu. Apa yang sebenarnya dia baca? Ah ayolah, aku sudah setengah jam menunggunya untuk mau mengantarku pulang. Serius sekali dia membaca gosip murahan itu -_-
“Kyung, kajja kita pulang. Apa kau tak mau mengantarku pulang? Baiklah, aku akan pulang sendiri.”
“Eeeh, tunggulah sebentar, In Ha-ya. Lihatllah, ternyata Jongin dulu pernah tinggal di sebuah panti asuhan. Aku baru tau, kukira dia sejak kecil sudah diasuh oleh Ahjussi dan Ahjumma nya semenjak orang tuanya meninggal ketika dia masih bayi”
Aku sedikit merasa aneh dengan apa yang baru saja di ceritakan oleh Kyungsoo. Jongin si agelast itu pernah tinggal di panti? Ada yang mengganjal. Dan rasa penasaran muncul menghantuiku.
“apa kau tau nama panggilan Jongin? Ah emm, maksudku seperti nama kecilnya?”
“Kim Jongin?” ucapnya ragu.
“Bukan.. yang lain. Adakah?”
“Ooh.. Kai?”
Deg-
“Kyungsoo-ya.. mianhaeyo, aku buru-buru pulang” dengan terburu-buru aku berlari keluar kelas tanpa mendengarkan teriakan-teriakan dari Kyungsoo. Entah apa yang sekarang kupikirkan. Tapi aku yakin, kalau tebakanku ini memang benar.
Kalau Jongin adalah teman kecilku, Kai.
###
Jongin’s POV
Entahlah, sepertinya aku memang mengenal dia sebelumnya. Tapi, dia memang benar-benar seperti yeoja yang dulu selalu mengusikku. Apa tebakanku ini benar?
Kalau In Ha adalah teman kecilku, Han In.
###
Author’s POV
In Ha terus berlari dari koridor ke koridor. Dia mencari seseorang yang sekarang bersarang di otaknya. Seseorang yang telah lama ia cari. Seseorang yang telah menganggapnya teman untuk pertama kalinya meski setelah itu mereka terpisahkan selama beberapa tahun lamanya. Dia sangat merindukan seseorang itu.
Langkahnya semakin cepat ketika melihat seseorang yang dia cari. Senyumnya mengembang cerah. Senyum yang bisa membuat seseorang itu luluh dan mau menerimanya sebagai seorang teman.
“Jongin-ah!!!”
In Ha terus berlari tanpa melihat kanan kiri. Dia hanya fokus pada Jongin yang sudah bersiap menaiki mobilnya. Namun ketika mendengar namanya disebut oleh suara yang tak asing untuknya, niatnya memasuki mobil terhenti seketika.
“JONGIN-AH!!! TUNGGU!!!” teriak In Ha. Membuat Jongin mengerutkan keningnya heran. Dia terus berdiri memaku menunggu In Ha sampai di hadapannya. Namun dia merasa ada yang mengganjal. Sontak dia berubah panik.
“IN HA-YA!!! AWAASS!!!”
“ADA APA?” teriak In Ha dengan polos seolah tak melihat raut wajah panik Jongin yang menyuruhnya untuk hati-hati.
“IN HA-YA!!!!!! AWASSSS!!!!” Jongin berusaha lari namun-
“ARRRRGGGGHHHHH!!!!!!!!!!!!”
BRAAKK-
Seketika waktu terhenti. Jongin berjalan lemas kearah In Ha yang sudah tergeletak lemah penuh cairan merah kental dengan bau anyir. Nafasnya tercekat. Dadanya sesak dengan rasa sakit yang luar biasa. Perasaan apa ini? tanpa ia sadari pun, air matanya mengucur dengan sendirinya.
In Ha-ya. Bertahanlah.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
TBC 

Penasaran??? :p
Sabar yess ^0^9

Read langsung apa kawan-kawan?? jawabannya langsung C+L jangan langsung nyelonong pergi :'( hargailah gue wan kawan!!! gue cuapeek ngetikyeee nih :'( 

Oke..
Pai..pai..