Jadi janji gue cuma kurang 2 FF doang.. janji tahun berapa, gue bayar tahun berapa xD
tapi gapapalah yah.. yang penting hepi :*
Yess!!! ^0^
CHEKIDOTTT ===>>>>
Title : I
remember. . .
Author :
Kim Kyung Ra a.k.a Risdaa
Cast : Choi
Hana, Kim Jongin
Supp. Cast
: Do Kyungsoo, Park Min Ah
Genre :
Sad, Romance, Angst
####
All Choi Hana POV
Aku Choi Hana. . .
Seorang siswi yang menunggu detik-detik dimana aku sah
menjadi seorang alumni dan bisa pergi dengan kebahagiaan menemaniku. Hal yang
menjadi kebiasaanku sewaktu pertama kali masuk ke sekolah ini adalah duduk
melamun dan bersenandung kecil mencari inspirasi untuk karyaku. Yeah.. aku adalah seorang penulis baru.
Keinginanku menjadi seorang penulis yang dapat menjadi inspirasi oleh semua
orang. Dan aku harap, dengan karyaku yang telah mereka baca, mereka bisa
mengenangku.
Ku langkahkan kakiku menyurusi setiap koridor sekolah yang
akan menjadi kenangan untukku kelak. Kulihat banyak teman-temanku yang sedang
bersendau gurau dengan renyahnya. Dan aku hanya tersenyum tipis melihat itu. Ku
lanjutkan langkah ini menuju ke sebuah tempat yang biasa ku kunjungi yaitu dibelakang
kelasku. Dimana tempat itu adalah saksi bisu apapun yang aku keluhkan selama
menjadi siswi di sekolah ini.
Sampailah aku disana, langkahku otomatis terhenti dan aku
mendudukkan diriku di bangku yang sudah tua. Bangku yang menjadi sofaku yang
selalu ku duduki. Sejenak aku terdiam menikmati suasana pagi yang masih terasa
sejuk bila dihirup oleh jiwa-jiwa sepertiku. Jiwa yang merasa sepi. Aku menutup
kedua mataku dan bayangan itu mulai bermunculan seperti layaknya drama nyata.
Dan saat itulah. . . Aku mengingat semuanya.
I remember. . .
Sewaktu tes masuk sekolah, aku sebangku dengan seseorang
yang menurutku cuek dan dingin. Di seragam yang ia kenakan, ada sederet huruf
yang merangkai sebuah nama, Kim Jongin.
Dia sempat meminjam bulpoinnku dan itulah pertama kali kita saling melempar
kata dan terjadilah sebuah percakapan singkat. Dan setelah itu, kita tak
berhubungan lama dan terlalu dekat. Karena memang saat itu aku masih acuh
terhadap lingkungan.
I remember. . .
Ketika pertama kali masuk kelas, aku hanya mempunyai satu
teman saja, Do Kyungsoo. Aku dan dia
sudah saling kenal sebelumnya karena memang kita adalah teman sewaktu masih
duduk di bangku Junior high school.
Kebudayaan saat masuk sekolah pertama kali adalah perkenalan
didepan kelas agar bisa saling kenal. Karena ada pepatah mengatakan kalau tak
kenal maka tak sayang. So, harus perkenalan dulu untuk bisa saling sayang dan
kompak.
Giliranku untuk maju ke depan dan memperkenalkan diri. Aku
berdiri didepan dan pandanganku berkekeliling disetiap wajah teman-teman baruku
sebelum aku memperkenalkan diri. Pandanganku terhenti pada seseorang. Seseorang
yang ku kenal namun seakan-akan terhapus dari memori otakku. Aku tak pikir
panjang, karena songsaengnim sudah menyuruhku untuk cepat sedikit.
“Annyeonghaseyo! Naenun Choi Hana imnida. Semoga kita bisa
menjadi classmate yang kompak” ucapku
sambil tersenyum ramah pada teman-teman baruku.
Kemudian setelah aku kembali ke bangkuku, aku melirik pada
seseorang itu lagi. Dia menunduk seperti sedang sibuk menulis entah menulis
apa. Dan seketika aku ingat siapa dia, dia adalah Kim Jongin teman sebangku ku
sewaktu tes dulu. Saat aku sedang memandanginya, tiba-tiba dia mengangkat
wajahnya dan terarah padaku. Aku terpaku, dia tersenyum padaku dengan ramahnya. Ah! Jantungku berdegub tak menentu saat itu.
I remember. . .
Saat ulang tahun sekolah, kelasku menampilkan pentas seni
drama. Dan entah apa maksud teman-temanku, mereka menjadikanku sebagai peran
utama dalam drama musikal yang kami persembahkan sebagai hadiah ulang tahun
sekolah. Aku berperan sebagai Cinderella metropolitan. Dimana aku adalah
seorang cinderella yang modern.
“Mwo?? Kenapa harus aku?” tanyaku pada ketua kelas yang
memilihku.
“wajahmu mendukung untuk peran ini” jawabnya dengan tawa
yang ia tahan. “dan yang akan menjadi pangeranmu adalah Jongin”
Omo!? Dia lagi? Kenapa harus Jongin lagi? Tanyaku pada
diriku sendiri saat itu.
Takdir? Mungkin. Karena didunia tak ada yang namanya
kebetulan.
Karena pentas seni itu, aku dan Jongin jadi semakin dekat.
Kami sering bercanda dan bertengkar hanya karena masalah sepele. Ternyata dia
tak seperti yang kubayangkan sebelumnya. Dia asyik dan lucu. Moodboster untuk
setiap orang. bagiku dia adalah Happy Virus, karena setiap bersamanya, aku
hanya merasakan satu rasa yaitu nyaman.
I remember. . .
Masalah demi masalah yang telah kelasku terima. Mulai daari
berebut pacar sampai masalah persahabatan. Seperti aku dengan Min Ah yang
pernah mengalami perang dingin hanya karena seorang cowok. Kecemburuan yang
membuat Min Ah yang semula akrab denganku menjadi benci denganku.
“Mianhaeyo, aku hanya berteman dengannya dan dia hanya
memintaku menjadi teman curahan hatinya. Curahan hati yang semua hanya
menyinggung tentangmu..” jelasku pada Min Ah namun Min Ah tetap saja menganggapku
sebagai musuhnya.
“Lupakan tentang persahabatan kita.” Ujarnya padaku.
Sampai akhirnya, Min Ah mengetahui yang sesungguhnya.
Meskipun tak sedekat dulu, namun aku sudah berusaha memperbaikinya. Pertemanan
tanpa masalah memang terasa membosankan dan tak mempunyai warna tersendiri. Dan
kejadianku bersama Min Ah adalah sebagai warna tersendiri untuk kisah
persahabatanku selama sekolah.
I remember. . .
Seiring berjalannya waktu, aku dan Jongin bersahabat. Ketika
aku ingin pulang, aku ditarik olehnya menuju suatu tempat. Kedua mataku ditutup
oleh kain hitam. Aku tak tau dibawa kemana olehnya. Aku terus memberontak
karena aku takut dia akan macam-macam.
Langkahku pun dihentikan olehnya. Tiba-tiba keadaan sunyi.
Aku meraba sekitar namun sepertinya tak ada orang. akupun melepas kain yang
menutupi mataku.
“Surprise!!” aku terkejut bukan main. Ada spanduk yang
bertuliskan SARANGHAE CHOI HANA.
Dari siapa itu? Teman-temanku tertawa bahagia melihatku yang sedang terkejut
dengan kejutan itu.
“Hana..” merasa ada seseorang dibelakangku. Akupun
membalikkan badanku, dan aku disambut oleh seseorang yang tersenyum manis
padaku.
“Jongin?”
“Aku yang membuat semua ini untukmu” aku tesenyum menunduk
malu. Saat itulah, aku dan dia menjadi satu kata yaitu kita. Kujalani masa-masa
sekolah ku bersamanya. Melukiskan kenangan-kenangan yang indah hingga menjadi
sebuah histori yang wajib untuk disimpan dan dikenang.
I remember. . .
Aku dan Jongin duduk berdua, bercanda, bertengkar, dan
memandang satu langit yang sama. Kami bergumam mengucap kata yang sama. Tiga
kata yang hanya mengandung satu arti. Setelah Ujian Nasional kami menghabiskan
waktu untuk berdua. Quality Time for us. Maybe
this is time. . . the first and the last we can together and make a special
moment.
***
Kelulusan telah tiba, aku berdiiri melihat teman-temanku
yang sedang meloncat kegirangan karena mereka dinyatakan sah menjadi alumni.
Begitupun dengan namaku yang disampingnya tercetak kata LULUS. Aku hanya diam
dan menangis terharu. Ternyata aku benar-benar akan pergi dengan bahagia. Yeah. . . pergi ke alam kedamaian yang
abadi. Dengan membawa semua kenangan yang telah aku dapatkan bersamanya,
bersama seseorang yang sedang mencoba merelakanku pergi, Jongin. Dan aku akan
selalu ingat dengan kejadian yang telah memaksaku untuk pergi setelah Ujian
Nasional. Kejadian yang merenggut nafas terakhirku. Sehingga aku harus berpisah
dengannya.
Goodbye Friends! And
Goodbye my boyfriend!
I remember. . .
I must go!
.
.
.
.
.
.
.
.
.
TBC atau END????
END aja ya :*
Pai Pai.. jangan lupa C+L nya ya readers..