Hai..hai...
ada yang kangen sama admin Risda yang paling kece??? #muntah. Gue bawa ff ni, semoga aja ni ff gak gaje #amin.
sebenernya gue mau post pas birthday nya Leader Suho, tapi.... gue sibuk, disuruh inilah, itulah, ahh.. ribet #curcol. gue bawa ff SuLay, gue sih gak SuLay Shipper #gaktanya. walaupun gue gak Sulay Shipper, tapi gue ngebiasin abang Lay, ah... tau gak sih??? dia itu TTM gue #plak #ditendangKaisoo.
Udahlah,
yuks, lanjutt....
NO BASH !!!!
Abis baca, C+L nya...
Inget Reader *iye2 ah, bawel lu*
Tittle : My Teacher is My Dad
Author : Risdaa
Cast : Kim Joon Myun, Zhang Yixing a.k.a Lay
Support cast : Xi LuHan, Kim Jongin, Kim Min Seok a.k.a
Xiumin
Genre : -__- apa ya? Family (?), friendship
Length : Two Shoot
Life is not beauty
If we life without family
Because with mom and dad
We can feel complete in the world
Author POV
“jam setengah empat, huffft!!!
Sudah satu jam aku menunggu -_-” hanya wajah malas yang terpasang diwajah
seorang namja berdarah china ini.
Terlihat sosok namja berkulit tan dan disampingnya namja
cantik sedang berlari terengah-engah menghampirinya.
“Lay!!!!!”
“darimana saja kalian, eum? Aku sudah menunggu satu jam!!!”
“huufft, tadi kami
lupa kalau ada janji denganmu” Jongin –namja berkulit tan- itu menjawab dengan
nada datar.
“kenapa kau tak menelfon kami??? Kalau kau menelfonku kan
aku tidak akan telat”
“yak? aku sudah
berkali-kali menelfon kalian!!!!” Jongin dan Luhan –namja cantik- itu langsung
mengambil ponsel mereka yang ada didalam saku hoodienya.
“Oe?” Luhan dan Jongin hanya menggaruk tengkuk (?) mereka
yang tak gatal itu.
“Maaf Lay, ponselku ternyata lowbat” Luhan hanya
cengar-cengir menatap Lay.
“ponselku juga”
“YAK?? DASAR!!!! MENYEBALKAN!!!!”
******
Lay POV
Tik tok tik tok, hanya suara itu yang kuperhatikan. Jujur,
pelajaran hari ini sangatlah membosankan, dengan sonsaengnim yang juga
menyebalkan. Fiiuuh, kapan jam ini selesai?????
“Lay”
“Oe? aku? Ada apa?” perasaanku mulai buruk kalau aku sudah
dipanggil oleh sonsaengnim. Pasti aku akan disuruh untuk menjelaskannya dan
kalau aku tak bisa, hukumannlah yang akan menemaniku. -_-
Shit, why must me?
“ikut bersamaku”
“ruanganku”
******
Eeeerrrr….
Aku mulai disidang lagi dengan sonsaengnim-sonsaengnim galak
ini. Sudah sering aku mendapat tatapan mematikan dari mereka. Yeah, aku adalah murid yang sangat
menyebalkan, aku tak pernah lulus dalam semua pelajaran, kecuali dance. Aku
mahir dalam dance.
“karena kami selalu gagal membuatmu lulus dalam semua uji.
Kami akan memberikanmu pelajaran tambahan, dan kau akan dibimbing oleh Joon
Myun Ssaem”
“Joon Myun Ssaem?”
“Annyeonghaseyo” sosok namja muncul dari balik pintu dan
langsung membungkukkan badannya.
Itu yang bernama Joon
Myun Ssaem?
“Oh, ini dia. Perkenalkan dirimu Joon Myun-Ssi”
“Naneun Joon Myun Imnida”
Ciih, senyuman itu
bisa menipu.
“Lay, kajja, perkenalkan dirimu” Xiumin Ssaem menatapku
tajam. Tapi tetap saja, aku menanggapinya
dengan wajah malas yang masih
terpasang diwajahku.
“Naneun Lay imnida” aku membungkuk sekilas tanpa menatap
wajah Joon Myun Ssaem.
“kalau begitu, kami tinggal dulu. Lay, kau jangan bersikap
tidak sopan didepan Sonsaengnim mu yang baru”
“Arraseo Xiu Ssaem”
Sekarang hanya aku dan Joon Myun Ssaem yang ada di ruangan
ini. Suasana tampak hening, huufft
semoga saja dia mengundurkan dirinya. Yeah,
karena sudah ada 4 sonsaengnim yang mundur karena kesal tak bisa membuatku
lulus ujian. Sekilas mataku memandangnya.
Hei? Apa yang dia
lakukan?
“Nah, Lay, ini… kerjakan soal ini” dia menyodorkan sebuah
lembar kertas kosong.
“Oe? aku mengerjakan apa? Ini adalah kertas kosong?”
“kerjakan apa yang ingin kau kerjakan”
Ah, dia sangat
membingungkan.
“Lay? Ada yang perlu kau tau, sebuah kertas kosong itu
bagaikan kesempatan untukmu, kesempatan untuk menentukan masa depanmu”
Aku masih bingung dengan sikapnya, caranya dia bicara sangat
berbeda dengan songsaengnim lain. Dia lebih
halus dan juga membingungkan.
“Arra?”
“Ani”
“eeh? Hmm, begini
saja. Apa yang kau pikirkan?”
“mau tau saja kau”
“Lay!!”
“Eum? Sudahlah Ssaem, kau sangat membingungkan. Aku tak bisa
mencerna kata-katamu” aku menaruh kertas kosong itu dimejaku. Dan menatap Joon
Myun Ssaem sekilas.
“itulah yang kuinginkan, orang yang cerdas adalah orang yang
pandai mencerna kata-kata, dank au harus belajar mencerna kata-kata, agar kau
bisa menjadi orang yang cerdas!!”
“ah, sudahlah
Ssaem, kau pasti akan gagal membuatku lulus ujian tahun ini. Aku yakin itu.
Karena sudah ada 4 sonsaengnim yang gagal membuatku lulus ujian!!” aku bangkit
dari dudukku, sehingga wajahku sepadan dengan Joon Myun Ssaem.
Deg
Tatapannya? Kenapa
tatapan itu seperti kukenal? Apa aku pernah bertemu dengannya?
Dia menunduk lalu melangkah menuju mejanya. Dia mengambil
sebuah kertas kosong dan menyoretkan sesuatu dikertas kosong itu. Entah apa
yang dia tulis. Dia melipat kertas itu dan bangkit dari duduknya, lalu
melangkah mendekatiku.
“kau melihatnya kan? Awalnya ini adalah kertas kosong yang
masih bersih tanpa coretan, ini sama saja
kesempatanku untuk meminta sesuatu
yang sangat kuinginkan, kesempatan emas yang harus kugunakan untuk meminta sesuatu
yang sangat berharga. and see, aku
sudah menyoretkan keinginanku di kertas ini. Dan coretan ini adalah
keinginanku”
Deg
Apa?
Dia menulis ini?
Aku, Joon Myun, akan selalu berusaha membuat muridku, Lay, lulus ujian
setiap tahunnya. Aku tak akan berhenti berusaha sebelum dia sukses.
Hah? Apa dia gila?
Sama saja dia bersumpah.
“bahkan aku baru saja mengenalmu, kenapa kau sudah membuat
tulisan seperti ini?”
“kau adalah satu-satunya muridku yang sangat pemalas, aku
baru pertama kali mengajar murid sepertimu, dari sekian murid yang kuajar,
hanya kaulah yang sangat sulit menerima kata-kataku, makanya aku berani menulis
seperti itu, karena bagiku kau adalah muridku yang sangat berbeda”
Deg
Iiissh, kenapa aku
harus mendapat songsaengnim seperti dia?
“Okay, dimana rumahmu?”
“aku tinggal di dorm dekat sekolah ini”
“Oh, ingat!! Setiap sore jam 3 aku akan datang ke dorm mu
dan kita mulai belajar, Arra?”
“Oe? tidak, aku tidak mau. Apa kau ingin merusak otakku? Aku
pulang dari sekolah jam 2, kau malah mau mengajarku lagi jam 3, tidak!!! Aku
tidak mau!!”
Eeerrr!!! Dasar
songsaengnim menyebalkan!!! Lebih menyebalkan dari 4 songsaengnim gagalku.
“kalau begitu setiap jam 6”
“puuffft”
“kau tak menjawab artinya kau setuju. Baiklah, aku permisi.
Dan silahkan kau kembali ke kelasmu”
“yak??? aiisssh…. Jam
6 aku ada latihan dance!!!!!!!!!!!!!!” dia melangkah meinggalkanku.
“aku tidak peduli, kau harus menurutiku, kalau tidak, dorm
mu akan hancur!!!”
******
Dorm sederhana tapi nyaman, disinilah aku tinggal. Aku
tinggal sendirian disini setelah ibuku pergi meninggalkanku, dia pergi dan tak
kembali. Seumur hidupku, aku tak pernah melihat sosok ayah disampingku. Aku tak
tau dimana dia, ibuku saja tak pernah mau memberitahuku dimana ayahku berada. Do
you know? I hate my dad. Satu kalimat
itu yang selalu kuucapkan. Dia tega meninggalkanku dan ibuku, ah sudahlah, aku tak ingin membahasnya.
“Lay” sosok namja berkulit tan itu melambaikan tangannya
kearahku.
“Jongin? Ada apa?”
“katanya mau latihan dance bersamaku dan Luhan? Ayo!!”
“aku tak bisa, aku ada les dengan songsaengnim baruku”
Dia mengayuh sepedanya menuju kerarahku.
“songsaengnim baru?”
“yeah, kau tau?
Dia sangat menyebalkan”
“biasanya kau selalu kabur saat jam les mu? Kenapa hari ini
kau malah menurutinya?”
“justru itu, kalau aku tak menurutinya, dia kan
mengacak-acak dorm ku, dan aku paling malas kalau harus bersih-bersih dorm”
“dasar pemalas!!! Ya sudah, mungkin Luhan sudah menungguku,
kuharap, kau dan Joon Myun Ssaem akan
cocok” dia pergi dengan meninggalkan
ketawa evilnya.
“dasar item!!!!”
Oops, semoga dia tak
mendengar kata-kataku.
“YAK? YIXING? TADI KAU BILANG APA, EUM???!!!!!”
Sial, kenapa dia
mendengarnya?
“Emm, tidak..”
Braaak
Hufft, aku
langsung masuk ke dorm dan menutup pintuku sebelum Jongin mengacaukan dorm ku
lagi seperti dulu. Begitulah kalau dia sedang marah, dia akan mengikatku
dikursi dan menghancurkan dormku. Lalu yang terakhir, aku akan………………..
digelitiki. Dasar!!!
“AWAS KAU, YIXING!!!”
Hening
Tak ada suara diluar
sana.
Apa dia sudah pergi?
Tok..tok..tok
Yak? dia masih ada,
katanya dia mau pergi?
Perlahan aku membuka pintu, aku mengintip dari celah pintu.
Deg
“Lay”
“Yak? huufft.. Joon Myun Ssaem, ku kira…….. Whooaaa~ Joon Myun Ssaem, ayo masuk!!!!”
aku langsung menarik Joon Myun Ssaem masuk saat kulihat Jongin muncul dari
belakang Joon Myun Ssaem.
Devil Jongin ternyata
masih berkeliaran diluar.
Nafasku terengah-engah, Joon Myun Ssaem hanya menatapku
aneh. Yeah, I know. Dia pasti
berfikir apa
yang terjadi dengan Lay?
“kau kenapa?”
Benarkan, sudah
kukira, dia akan bertanya seperti itu.
“Nothing”
“kalau bergitu, ayo kita mulai pelajaran”
Ini pasti akan sangat
membosankan.
******
Joon Myun POV
Tatapan malas, yeah selalu
tatapan itu yang kulihat dari mata Lay. Sepertinya dia memang anak yang
pemalas, lihatlah dormnya saja berantakan dan berserakan dengan
bungkusan-bungkusan snack. Dia terlihat malas mengerjakan soal dariku.
“apa kau lelah?”
“sangat”
“mungkin ini sudah cukup, kita teruskan pertemuan besok
saja” aku mengambil kertas yang ada didepannya lalu memasukkannya kedalam
tasku.
“hufft, akhirnya”
Dasar pemalas!!
“dimana orang tuamu?”
“orang tua? Hanya ibu yang ku punya, aku tak punya ayah”
“Oe? dasar bodoh!! Tanpa ayah, kau tak akan ada!!”
“buktinya, seumur hidupku aku hanya tau siapa ibuku tanpa
tau siapa ayahku” dia menjawab dengan nada
datar.
“lalu, sekarang, dimana ibumu?”
“kenapa kau selalu menanyaiku? Seperti detective saja kau”
lagi-lagi dia menjawab dengan nada datar.
“hanya ingin tau tentang kau lebih dalam saja”
“ibuku sudah meninggal 2 tahun yang lalu”
“lalu apalagi yang ingin kau tanyakan? Eum?”
“sopanlah sedikit, aku ini sonsaengnimmu”
“tidak penting”
Sabar Joon Myun,
sabar….
“kalau begitu aku pulang dulu”
“sudah sana pergilah”
******
“orang tua? Hanya ibu yang ku punya, aku tak punya ayah”
“buktinya, seumur hidupku aku hanya tau siapa ibuku tanpa tau siapa
ayahku”
Kata-katanya itu menandakan kalau dia memang benci dengan
ayahnya. Aku jadi teringat dengan anakku, mungkin sekarang dia sudah sebesar
Lay. Dimana dia sekarang? Apa dia masih
di China?
Flashback
Setahun sudah aku
menikah dan kini aku punya seorang anak. Baru sebulan umurnya, dia sangat manis
dengan lesung pipitnya. Tapi tak lama aku bersama mereka, ibu dan ayahku
menyuruhku untuk meninggalkankan mereka. Yeah, awalnya pernikahanku ini memang
tak disetujui oleh orang tuaku, mereka memang sudah menyuruhku meninggalkan
istriku saat dia masih mengandung, tapi aku tak tega. Jadi, mereka menunggu
sampai bayinya lahir.
“tapi Mom, aku tak
bisa meninggalkan bayiku dan istriku, mereka sangat membutuhkanku”
“tidak Joon Myun, kau
harus ikut kami ke Korea”
“Mom, kumohon!!”
“tidak, kau memilih
ibumu ini mati, eum?”
“Appa” sosok yeoja
yang sangat kusayangi berdiri didepan pintu sambil menggendong buah hatiku.
“maafkan aku, chagi”
aku memeluknya. Aku mendengar isakan tangis dari anakku. Oh, aku belum sempat
memberinya nama.
“Chagi, sebelum kau
pergi. Berilah nama untuk anakmu”
“akan kuberi nama Kim
Zhang Yixing”
Flashback off
Pada Lay, aku merasakan perbadaan dari murid-murid lainku.
Dia tampak seperti sudah sangat dekat denganku. Berani tidak bertindak sopan,
dan berani menampakkan kemalasannya dihadapanku. Ah, mungkin itu yang membuatku menyukainya. Dari sekian banyak
murid yang kuajar, dialah yang berani berbuat seperti itu. sebuah tantangan tersendiri untuk mengajarnya.
******
Kali ini aku berusaha untuk mendekatkan diri pada Lay,
semoga saja dia bisa lebih akrab denganku. Yeah,
karena kita bernasib sama. Aku kehilangan anakku, dan dia kehilangan ayahnya.
Dan aku berharap, semoga aku bisa dianggap ayah olehnya.
Eeh? Itu seperti Lay?
Aku menghentikan mobilku saat melihat sosok namja yang
kukenal.
“Lay” dia mengentikan langkahnya dan berbalik badan
memandangku.
“Oe? Joon Myun Ssaem?”
“kau mau ke sekolah kan? Ayo kuantar” aku menarik tangannya.
Greeeb
Deg
Dia melepas genggamanku agak kasar, entah apa yang terjadi
padanya.
“Wae?”
“aku merasa aneh saat kau menggenggamku” dia mengusap
pergelangan tangannya tanpa menatapku.
Deg
Aku juga merasakannya
“ah, mungkin hanya
karena kau belum mengenalku lebih dekat. Ayo kuantar, aku juga mau ke kerumah
muridku”
“kau punya murid selain aku?”
“yeah, dia
homeschooling” mendengar jawabanku dia hanya ber ‘oh’ ria.
******
Lay POV
Apa?
Minggu depan ujian?
Ah, aku yakin, aku
pasti gagal lagi dan akan mengikuti ujian ulang. Ciih, aku sudah menyiapkan itu semua.
“siap?”
“Luhan? Huufft, kau
mengagetkanku, bodoh!!”
“Oe? bodoh? Aku bodoh?” matanya mulai berkaca-kaca.
Aiissh, makhluk ini
namja atau yeoja sih? Yeah, Luhan memang cantik dan do you know? Kukira dia adalah seorang yeoja waktu kita pertama
bertemu. Mungkin Tuhan kehabisan stok wajah laki-laki sampai-sampai ada namja
cantik sepertinya, mungkin kalau dia seorang yeoja, dia sudah menjadi
yeojachinguku.
“yak? Luhan? Aku
hanya bercanda…”
“Lay, kau apakan Luhan?” Yak?
Jongin seperti hantu saja, tiba-tiba muncul dibelakangku.
“aku tak menyakitinya”
“huahahahaaha!!!!!!!!!”
Oe? Luhan? Bukankah
tadi dia hampir menangis? Kenapa dia malah tertawa terbahak-bahak seperti orang
kesetanan?
“kau tertipu!!!!”
“yak? dasar Jongin
Luhan menyebalkan!!!!”
“apa kau siap menghadapi ujian, eum?” Luhan menatapku geli.
“jangan menatapku seperti itu, ah, aku yakin……”
“aku yakin, aku pasti akan mengikuti ujian ulang…. Itukan
yang ingin kau ucapkan, eoh???” belum selesai aku melanjutkan kata-kataku,
Jongin dengan seenaknya memotong ucapanku.
“kau menghafalnya?”
“ayolah Lay, kau sudah 12 kali mengikuti ujian ulang,
percayalah, kau bisa lulus ujian kali ini” Luhan menatapku serius.
“benar kata Luhan, kami yakin kau pasti bisa lulus ujian
kali ini. Aku bingung denganmu, kenapa kau selalu saja negative thinking, eum? Apa kau tak yakin pada kemampuan otakmu?”
tambah Jongin seraya ikut menatapku serius.
Kukira, kali ini
mereka benar-benar serius menginginkanku lulus ujian.
..
.
.
.
.
TBC. . . . . .
Yak!!!
Bye-bye reader dan Sulay Shipper...
gue bakal post lanjutannya taun depan yee #plak #braak #dihajarreader
Okeh..
RCL nya!!!
inget!! belajar menghargai orang!!
Gomawo ^_^