Annyenghaseyo!!!!!
eheem..ehem..
risdaa comeback nih, ada yang kangen #hening
:p
bawa ff, memilukan...
*cinta yang terlambat terungkapkan*
diambil dari kisah gue sendiri #sad
yook..
yang mau baca ya baca,
yang gak mau, baca ajalah #maksa
Tittle : Love Late Disclosed
Author : Risdaa
Cast : Kim Jongin, Park Chanyeol, Shin Hyun Ah
Support Cast : Do Kyungsoo, Shin Hee Soo, other
Genre : Brothership, Friendship, Romance, apa aja deh.
Jongin POV
Langkah kakiku melangkah menuju suatu tempat yang tak jauh
dari rumahku, inilah kebiasaanku jika hari libur tiba. Kabur dari rumah, menuju
rumah Kyungsoo, berjalan-jalan sepuas hati, pulang kerumah pada malam hari.
Entah mengapa aku sangat malas jika harus berdiam dirumah, serasa hidupku mati.
Apalagi ditambah dengan wajah menyebalkan dari hyungku, Chanyeol. Ah, lebih
baik aku kabur saja.
Tok..tok..tok..
Kleeeek…
Seorang namja bermata bulat sudah berdiri dibalik pintu dan
tersenyum padaku.
“Annyeong Kyungsoo”
“Annyeong Jongin, sebentar ne, aku mau mengambil hoodie ku
dulu”
Kami pun berangkat menuju tempat biasa, Sungai Han. Aku dan
Kyungsoo adalah teman sejak kecil, yeah selain
rumah kita dekat dan kita satu sekolah, kita juga teman kecil. Walaupun dulu
kami sering bertengkar dan bermusuhan. But
lihatlah aku dengannya, sudah seperti saudara kembar yang tak terpisahkan.
“Jongin-ah”
“Ah? Ne Kyung?” aku memandangnya yang sedang bermain air di
tepi sungai.
“apa kau tau?”
“Mwo?”
“tentang Chanyeol Sunbae dan Hyun Ah”
“Chanyeol Hyung? Wae?”
“kau kan dongsaengnya? Apa kau tak tau kalau mereka
berpacaran?
Deg
Deg
“Jongin? Gwenchana?”
“Ah? Emm… gwenchana..” sedikit senyum mungkin bisa membuat
Kyungsoo mempercayaiku.
“kau tau kan? Aku paling tidak suka dibohongi” ujarnya
seakan tau apa yang ada dipikiranku. Aku menatapnya yang terlihat sangat kesal
denganku.
“Kyungsoo…”
“……”
“Kyungie???”
“…….”
“Arraseo, aku akan pergi jika kau tak menganggapku…”
“pergilah”
Deg
Dia benar-benar marah denganku. Huuuft… aku paling tidak tahan kalau Kyungsoo mendiamiku walaupun
itu hanya sehari saja. Aku pun mendekatinya.
“Arraseo… aku memang jealous.. tapi..”
“tapi apa?” matanya membulat saat menatapku.
“sudahlah Kyungie, lupakan saja. Itu kan hak mereka, jadi
aku tak punya urusan dengan itu”
“Jongin-ah, aku lapar. Aku belum breakfast tadi. Kita makan dulu ne..”
“Kyung, kau disini saja. Biar aku yang beli.. kita makan
disini saja..”
“Oh, arraseo. Seperti biasa ne..” dia mengerlingkan matanya.
*****
Untung saja tempat tujuanku tak jauh dari Sungai Han, jadi
aku tak perlu membuang tenaga banyak-banyak
maklum aku jalan kaki. Kurasa hari ini akan turun salju, hawanya sangat dingin.
Tapi, kebahagiaan untukku, karena aku bisa tidur dengan nyaman nanti malam.
Bruuuk..
Sial!! Ternyata dari tadi aku melamun?
“Mianhae..” aku mengambilkan barang-barang orang yang
kutabrak.
“Jongin-ah?” mendengar orang itu memanggil namaku, aku
langsung mengalihkan pandanganku ke orang itu.
“Hyun Ah? Mian ne, aku tak sengaja. Biasa, aku suka melamun
kalau jalanan sepi.. emm, aku permisi dulu ne..” jujur, aku sangat kikuk
bertemu dengannya. Molla, aku merasa aneh saja jika harus menatap matanya.
“Jongin-ah, tunggu…” Yak!! Dia membuatku menghentikan
langkahku, yeah mau tak mau, aku
harus membalikkan badanku. Tapi, aku tak akan menatap matanya, atau aku akan
terkena penyakit lagi didalam dadaku.
“hei? Kenapa kau menghadap bawah terus? Apa wajahku
menakutkan? Eum?”
“Oh? Emm… a.. ani… aku hanya… emm.. Ah, aku mencari uangku
yang jatuh.. dimana ya???” benarkan, aku sudah mulai gugup, penyakit di dalam
dadaku muncul lagi. Sial!!
“Hyun Ah? Jonginnie? Sedang apa kalian?” aku mengalihkan
pandanganku pada seseorang yang bersuara bass. Suara yang sangat familiar
untukku.
“Oe? Chanyeol hyung? Se..sedang apa kau disini?” aku
menggaruk tengkukku yang tak gatal.
“aku menjemput Hyun Ah.. kau sendiri?”
“Aigoo!!! Aku lupa, aku kan harus membelikan makanan untuk
Kyungsoo, dia pasti menunggu lama.. Hyun Ah, Chanyeol Hyung.. aku permisi dulu
ne.. annyeong..”
“Jongin, bukannya uangmu tadi hilang?” Hyun Ah menghentikan
langkahku lagi.
“sudah kutemukan, ternyata di sakuku..” jawabku tanpa
memalingkan badan.
*****
Author POV
“Mwo?”
“tentang Chanyeol Sunbae dan Hyun Ah”
“Chanyeol Hyung? Wae?”
“kau kan dongsaengnya? Apa kau tak tau kalau mereka berpacaran?”
Kata-kata itu masih terngiang ditelinga namja berkulit tan
itu. Tatapannya kosong merasakan dinginnya salju yang benar-benar turun malam
itu. Sebenarnya dia tak ingin memperpanjang masalah itu, namun entah mengapa
kata-kata Kyungsoo selalu terngiang di kepalanya.
“huufft.. sial.. seharusnya
malam ini aku bisa tidur nyenyak.. tapi, aaaarrrgggh!!!! Kenapa aku selalu
teringat pada Hyun Ah???”
Kleeek…
“Jonginnie?” suara bass itu menyadarkan lamunan namja
berkulit tan itu.
“Mwo?”
“kau belum makan kan? Kajja, kita makan bersama.. eomma dan
appa sudah menunggu”
“aku tidak lapar”
“tapi… dari tadi kan kau belum makan? Darimana kau merasa
kenyang?”
“aku tidak lapar, hyung!!” nada suara namja berkulit tan itu
agak meninggi, membuat namja bersuara bass itu menghela nafas mencoba sabar
dengan kelakuan dongsaengnya itu.
“arraseo… aku tak akan memaksa”
“hyung..” Chanyeol –namja bersuara bass- itu berhenti untuk
menutup pintu dan mengalihkan pandangannya
kearah dongsaengnya.
“Mwo?”
“sejak kapan kau dan Hyun Ah berpacaran?”
Deg
Deg
Gawat, dia tau
darimana? Batin Chanyeol.
“Hyung? Jawab aku….”
“Mi..mian Jongin..”
“wae hyung? Kau tau perasaanku yang sebenarnya kan??”
Flashback
Yeoja manis berponi
pagar itu adalah yeoja yang pertama kali menarik perhatian namja berkulit tan
itu. Jongin –namja berkulit tan- menyembunyikan sebuah perasaan yang selalu
menyiksanya jika dia menatap mata Hyun Ah –yeoja manis berponi pagar-. Sampai
suatu saat dia menceritakan semua perasaannya pada sahabatnya, Kyungsoo. Dia
menceritakan semuanya, namun hal ini juga diketahui hyungnya sendiri, chanyeol.
“Jonginnie..”
“ne hyung?”
“kau benar-benar
menyukai Hyun Ah ne?”
“emm.. mungkin”
Jongin melihat raut
kesedihan dari wajah hyungnya itu.
“wae hyung?”
“aku berpisah dengan
Hee Soo”
“mwo? Wae?”
“Molla, tadi siang,
dia menginginkan aku untuk meninggalkannya dan harus menyukai seseorang
pilihannya”
“Oe? Siapa?”
“emm… a..ani..”
“kau terlihat sangat
gugup, jangan-jangan…….”
“s..siapa???”
“ah sudahlah,
lupakan.. aku juga tidak tau..” Jongin terkekeh.
“huuffft, kau itu…”
Chanyeol kembali ke
kamarnya dengan rasa gelisah, entah apa yang harus dia lakukan saat genting
seperti ini. Dia bingung, kenapa Hee Soo tega meninggalkannya dan melepasnya
untuk orang lain. Dan orang lain itu adalah Hyun Ah.
Flashback off
“Mian Jongin…”
“pergilah hyung”
“Jongin..”
“PERGI HYUNG!!!! PERGI!!! TINGGALKAN AKU SENDIRI!!!!”
Chanyeol hanya diam menanggapi
kelakuan dongsaengnya itu, karena dia tau
bagaimana perasaan Jongin saat itu.
“HYUNG!!!! KUBILANG PERGILAH!!!!!” Chanyeol pun melangkah
keluar dari kamar Jongin.
“AAAAARRRRRRRRRGGGGGHHHH!!!!!!”
“wae hyung? Kau mengkhianati dongsaengmu sendiri????” lirih
namja berkulit tan itu, hancur.. yeah
hatinya begitu hancur. Dikhianati oleh hyungnya sendiri.
Kriiiing….. Call by
Kyungie
“yeoboseyo Jongin?”
“Mwo?”
“Gwenchana?”
“Gwenchana..”
“besok kutunggu di
taman sekolah ne”
“ada apa?”
“emm… besok saja”
“hmm.. arraseo”
Tuuut…tuutt…
*****
Jongin melangkah cepat menuju mobilnya, karena dia bangun
kesiangan. Dia pasti akan dihukum oleh songsaengnimnya lagi.
“eh? Untuk apa aku berangkat? Lebih baik aku ke Sungai Han
saja.”
Tangannya pun mengambil ponsel yang ada di saku seragamnya,
mulai mencari contact yang bernama
Kyungie dan menekan tombol Message.
To : Kyungie
Subject : Jebal..
Kyungie, aku
kesiangan, lagipula aku malas masuk kelas. Jadi aku ijinkan pada songsaengnim
ne. bilang saja aku sakit. Aku akan menunggumu di Sungai Han. Gomawo.
Tak sempat dimasukkan ke sakunya lagi, ponselnya sudah
bergetar.
From : Kyungie
Subject : -
Arraseo pemalas!!
Tapi, nanti aku ada jam tambahan. Mian kalau kau menunggu lama. Kau tau kan,
songsaengnim yang mengajar jam tambahanku sangatlah lemot? Ne, aku masuk kelas
dulu. Jangan dibalas.
“Hmm… tidak masalah, aku akan betah di Sungai Han, jangan
khawatir, Kyungie”
“Jongin” seorang namja bersuara bass menghentikan langkahnya
memasuki mobilnya. Dengan tatapan malas, dia menatap hyungnya itu.
“kau mau kemana?”
“wae? Terserah aku mau kemana” Jongin langsung memasuki
mobilnya.
“Jongin… Jongin…”
Bruuuummm….. mobil
berwarna hitam itu langsung melesat cepat menuju tempat tujuan. Jongin berdiri
di tepi Sungai Han, merebahkan kedua tangannya, menghirup udara segar dipagi
itu, menikmati suasana yang indah.
“puuufft… love
late disclosed…. Jongin paobo!! Dasar Pabo!!!” Jongin mengerutuki dirinya
sendiri.
“Jongin”
Deg
Seperti suara….
“Hyun Ah? K..kau sedang apa disini?”
“aku mengikutimu”
“Mwo?! Untuk apa?”
“Saranghae Jongin-ah”
Deg
Deg
Deg
Jantungku, ternyata
selama ini jantungku yang terserang penyakit aneh. Batin Jongin
“Jongin-ah?”
“kau kan sudah berpacaran dengan Chanyeol hyung? Untuk apa
kau bilang begitu padaku?”
“Jongin-ah, aku…aku tidak mencintainya…” ujarnya lirih,
membuat Jongin merasa jantungnya berdetak menyakitkan.
“tapi…”
Greeeeb….. Hyun Ah
memeluknya.
Deg
Deg
“saranghae Jongin-ah” entah sejak kapan yeoja berponi pagar
itu menangis.
“K..kau menangis?” Jongin membelai rambut Hyun Ah lalu
mengusap punggungnya. Tak ada jawaban dari
Hyun Ah, yang ada hanya suara isakan
tangis yang membuat jantung Jongin berdetak semakin menyakitkan.
“berhentilah menangis, kau membuat jantungku berdetak
menyakitkan..”
“Mwo?” Hyun Ah menghentikan isakan tangisnya.
“Emm.. Hyun Ah, tapi aku tak bisa, kau adalah yeojachingu
hyungku sendiri. Aku tak mungkin merebutmu dari hyungku” Jongin melepas pelukan
Hyun Ah lalu menatap matanya dalam-dalam.
“Jongin, asal kau tau. Chanyeol Oppa juga tidak mencintaiku.
Dia mencintai Eonnie ku, Hee Soo. Hee Soo
eonnie akan bertunangan dengan namja
lain atas kemauan eommaku yang sedang sakit. Dia menyuruhku untuk menerima
Chanyeol sebagai namjachinguku saat aku mencintaimu, aku sempat menolak, tapi
aku tak kuasa melihat air mata jatuh dipipi eonnie ku..” Hyun Ah kembali memluk
namja yang ada di depannya itu.
“Jongin-ah… Hyun Ah…” suara sosok yeoja datang disela-sela
pembicaraan Jongin dan Hyun Ah.
“eonnie?”
“mianhae Hyun Ah..” Hee Soo memeluk dongsaengnya itu.
“seharusnya aku tak memaksamu…”.
“Jongin-ah!!!!!!”
“Kyungie? Katanya kau ada les tambahan?”
“aku diusir dari kelas, gara-gara aku bercanda dengan
Baekhyun” wajah kusut terpasang diwajah namja mungil bermata bulat itu.
“hufft, dasar!!”
“hei? Hyun Ah? Tadi kau dicari oleh songsaengnim.. ternyata
kau disini.. dan… itu………” Kyungsoo memandang Hee Soo seakan-akan dia
mengenalnya.
“aku Hee Soo, eonnie nya Hyun Ah…” mendengar jawaban dari
Hee Soo, Kyungsoo hanya ber ‘oh’ ria.
“Jongin-ah..” Hyun Ah melangkah mendekati Jongin.
“Mianhae Hyun Ah, lupakan perasaanmu. Kau kan sudah dimiliki
oleh hyungku..”
Deg
Hee Soo dan Kyungsoo menatap Jongin aneh.
“dasar Jongin pabo!! Itu kesempatan untuk mendapatkan Hyun
Ah!!” batin Kyungsoo geregetan.
“Mianhae Hyun Ah…” Jongin pun melangkah pergi dan menepis
genggaman Hyun Ah.
Pabo!!! Batinnya.
“Jongin-ah… katakana padaku, apa yang ada dihatimu … jebal…” ucapan Hyun Ah mengentikan
langkah Jongin.
“Saranghae Hyun Ah” ujarnya lirih.
Perasaan dan kelakuannya saat itu sangat BERBEDA jauh.
Kelakuannya memang tegar dan tak merasa sakit hati yang mendalam. Namun, dalam
hatinya, Jongin begitu rapuh, hancur, meninggalkan yeoja yang sangat dia
cintai.
“jongin-ah!!!!!!”
*****
Braaaaak…….
Gebrakan pintu terdengar dari lantai atas, tepat arah dari
kamar Jongin.
“Jongin!! Ada apa?”
“nothing”
“jawaban yang singkat, tapi itu penuh makna”
“apa maksudmu, hyung?”
“aku tau, kau pasti sudah bertemu dengan Hyun Ah kan?”
senyum simpul menghiasi bibir namja bersuara
bass itu.
“Oe? Darimana kau tau?”
“aku yang menyuruhnya..”
“Mwo?! Wae?”
“aku hanya ingin kau dan dia bersama, aku tak mau melihatmu
merasa ku hianati, aku tidak mencintainya….”
“aku sudah tau semua.. tapi..”
“Mwo? Kau sudah menembaknya kan?” Jongin menggeleng.
“Omo!!! Kau membuang kesempatan emasmu”
“untuk apa aku menembaknya? Sedangkan dia kan masih
bersamamu!”
“aku sudah berpisah dengannya…”
“Mwo?”
“cepatlah…. Nyatakan perasaanmu!! Atau dia akan kuambil
lagi..”
“Oe? Hmm…”
“aku hanya bercanda Jongin-ah..”
“hmm…”
“untuk apa masih diam? Palli….”
*****
Langkah cepat namja berkulit tan itu menuju tempat tadi.
Langkahnya terhenti saat melihat sosok namja duduk di tepi Sungai Han.
Tap
Tap
Tap
“Kyungie? Hyun Ah eodiseo?”
“kau terlambat”
Deg
“dia sudah pergi”
“eodiseo?”
“kembali ke Jerman, itu alasannya mengapa dia duluan yang
mengungkapkan perasaannya padamu”
Deg
Jongin melemas, dia menatap langit menahan air matanya yang
ingin terjun bebas.
“menangislah..”
“Ani Kyungsoo… aku tidak akan menangis, aku yakin, jika
memang Hyun Ah adalah takdirku, dia akan kembali untukku…”
“Love is never late to come and never long to go,
Jongin-ah..”
END
Kyaaaa~~
meragukan endingnya???
mian ne...
duuh, maklum baru junior di bidang ff #plaak
mian juga kalo judulnya gak nyambung ama storynya,
abis bingung sih, mau judul apa.. #halah
ya udah
kapan-kapan gue bawa ff lg..
jangan kapok ya baca ff gue #kedip2 #muntah
bye-bye reader!!!!!