Visitor My Blog

[FF ONESHOOT] Always Love

Annyeong...... admin comeback bawa FF Oneshoot. Baca yuukk, dan don't be silent rader.. okey. gomawo!!!

Title                     : Always Love
Author                : Risda U. S.
Cast                      : Park Chanyeol, Seo Joon Hyun a.k.a Seohyun
Support Cast    : Byun Baekhyun, Tiffany
Genre                  : Romance, sad

Author POV
Seorang namja berjalan menusuri lorong demi lorong kampusnya. Dia terkadang berhenti untuk mengikat tali sepatunya yang selalu terlepas. Setelah itu dia akan melihat jam yang menempel ditangannya dan mengehela nafas.

“hari sudah mulai sore..”

Namja berbadan tinggi itupun langsung melangkah cepat menuju mobilnya. Sebelum memasuki mobilnya dia terhenti karena melihat seorang namja melambaikan tangan kearahnya.

“ada apa?”
“bisakah nanti malam kau ikut denganku?”
“eodiseo?”

“membelikan kado untuk appa..”
“appa? Memangnya besok appa ulang tahun?”
“ne.. kau lupa?”
“kenapa kau tidak memberitahuku, hyung??”
“Chanyeol, Chanyeol.. aku selalu mengingatkanmu kan? Kau saja yang terlalu sibuk dengan skripsimu yang belum selesai-selesai juga..”
“tapi kan skripsiku sudah mulai selesai! Mungkin besok mendapat tanda tangan dari dosenku..”

###
Memilih barang kesukaan appa tidaklah sulit, karena appa suka mengoleksi lukisan abstrak, jadi Chanyeol dan hyungnya –Baekhyun- memilih lukisan abstrak untuk hadiah ulang tahun appanya.

“hyung, kau yakin kalau appa menyukainya?”
“sangat yakin, percayalah padaku..”

Chanyeol dan Baekhyun pun menyusun acara kejutan untuk appanya. Sebenarnya mereka hanya mempunyai appa karena eomma mereka sudah meninggal 2 tahun yang lalu, namun appanya yang super sibuk tidak mampu untuk member kasih sayang lebih untuk Chanyeol dan Baekhyun, makanya appa merekapun menikah lagi dan mereka mempunyai eomma tiri sekaligus noona. Baekhyun sudah bisa menerima eomma tiri dan noona tirinya, namun Chanyeol masih berat untuk menerima eomma baru disampingnya karena dibandingkan Baekhyun, namja berbadan tinggi iu yang lebih dekat dengan eommanya.

“kau memberitahu eomma dan noona ne.. biar party kejutan untuk appa meriah dan complete..”
“anio.. party appa tidak akan pernah lengkap tanpa eomma kandung kita..” Chanyeol masuk ke kamarnya.
“Chanyeol.. kau harus bisa menerima eomma dan noona tiri kita, bagaimanapun juga mereka sudah menjadi bagian dari keluarga kita..” Baekhyun berdiri di depan Chanyeol.
“bagian dari keluarga? Aku tidak akan pernah menganggap mereka sebagai bagian dari keluarga ini..”
“sudahlah Baekhyun, mungkin Chanyeol memang belum bisa menerimaku dan eomma di dalam keluarga ini.. mungkin dia sangat menyayangi eommanya jadi dia sangat sulit untuk menerima eomma barunya..”
“tapi noona.. seharusnya dia itu……..” senyuman dibibir manis yeoja itu menyela perkataan Baekhyun, mengartikan untuk tidak memaksa Chanyeol lagi. Namun, terlihat Chanyeol tanpa sedikitpun melirik atau melihat noona tirinya itu –Tiffany-.
“arraseo, aku tak akan memaksakan Chanyeol lagi, mungkin ucapanmu benar..” Baekhyun dan Tiffany pun meninggalkan Chanyeol.

###
Chanyeol POV
“Aaaarrrrgghhhh………… kenapa harus ada eomma dan noona tiri dirumah ini…???!!! Aku tak butuh mereka, aku hanya butuh eomma kandungku!!!”

Aku mengambil foto eomma dan appa yang terpajang indah menghiasi dinding kamarku. Aku menatap eomma, betapa rindunya aku padanya. Mengingat moment indah saat bersamanya, membuatku merasa nyaman seperti berada dalam dekapannya.

“eomma… aku merindukanmu..”

Sambutan mentari menghangatkanku. Aku langsung meraih ponselku yang ada di meja. Kulihat inboxku, ternyata ada new message.

From : Seohyun
Bolehkah besok aku datang di party appamu? Aku juga ingin memeriahkan paty appamu.
Dikirim jam 21.45. Jam itu aku sudah tertidur.

For : Seohyun
Mianhae, aku baru membalas pesanmu. Baru kubuka tadi. Tentu saja boleh ikut. Nanti pulang kuliah kutunggu di taman kampus. Saraghaeo.

Aku melewati ruang makan dan disitu ada appa, Baekhyun hyung, dan 2 orang yang masih kuanggap asing, eomma dan noona tiriku. Aku berhenti sejenak dan mereka semua menatapku. Tiffany noona menghampiriku.

“Kajja, breakfast bersama kami.”
“aku mau terlambat masuk kuliah, aku makan di kampus saja..” akupun keluar dan masuk ke mobilku.

###
Seorang yeoja cantik berambut panjang menghampiriku saat aku duduk sambil meminum jusku. Dia berdiri di depanku dan tersenyum padaku. Akupun membalas senyumnya.

“annyeong Chanyeol-ah..”
“annyeong Seohyun-ah.. nanti kau jadi ikut merayakan ulang tahun appaku kan?”
“ne..” diapun duduk disampingku. Dia menatapku, “kau sedang ada masalah ne?”
“emm… anio..” aku senyum padanya.
“jangan berbohong, aku tau kau tak pandai dalam hal berbohong..” dia menatapku dan menggenggam tanganku.
Aku menatapnya dan membalas genggaman Seohyun, yeojachinguku yang sangat kusayangi.
“masalah kecil, dan mungkin tidak penting untuk dibahas..” ujarku lembut.
Dia melepas genggamannya dan memalingkan wajahnya. Aku tau, dia pasti kesal karena aku menyembunyikan sesuatu darinya.
“arraseo, aku akan bercerita. Aku hanya bingung, bagaimana cara menerima eomma tiriku..?”
“jadi kau belum bisa menerima eomma tirimu? Bukankah appamu sudah hamper 3 bulan menikah dengan eomma tirimu itu??”
“ne, tapi hatiku masih belum bisa menerima mereka sebagai bagian dari keluargaku..”
“Chanyeol-ah.. aku yakin, kau pasti bisa menerima mereka suatu saat nanti.. semua ini kan juga butuh proses…”
Dia menatapku dalam. Aku sedikit lebih tenang saat dia menatapku seperti itu. Ku dekatinya dan kudekap tubuhnya.
“gomawo Seohyun-ah.. kau sudah menenangkan pikiranku dan hatiku.. saranghamnida..”.

###
Author POV
Malam itu rumah terasa sepi, appa yang heran dengan keadaan rumah yang sepi itupun langsung khawatir dan was-was terjadi apa-apa dengan orang-orang yang ada dirumah. Appapun melangkahkan kakinya dengan cepat dan membuka pintu rumah tanpa salam.

“Saengil Chukha Hamnida, Appa…”

Deg-
Ternyata mereka masih mengingat hari ulang tahunku.

“Appa… saengil chukha hamnida ne..” Baekhyun dan Chanyeol memberikan kado mereka.
“gomawo ne Baekhyun, Chanyeol.. saranghamnida..” appa memeluk kedua anaknya itu.
“appa, tiuplah lilinya dulu..” Tiffany, eomma, dan Seohyun datang membawa cakenya.
“Make a wish dulu, appa…”

Selesai party, Chanyeol mengajak Seohyun ke Taman rumahnya. Mereka duduk diatas rumput yang rapi sambil menatap langit. Seohyun menyandarkan kepalanya dibahu Chanyeol dan Chanyeol menggenggam tangan Seohyun.

“Chanyeol-ah..”
“ne?”
“aku ingin memberitahumu tentang sesuatu..”
“Mwo?”
“tadi aku mendapat surat dari dosen, dia memlihku untuk menjadi mahasiswi yang dikirim ke China untuk program tukar pelajar..”
“Mwo???”
Deg-
Deg-
Deg-
Seohyun akan dikirim ke China, itu berarti aku dan dia akan berpisah.

“anio… aku tidak mau kau pergi ke China.. aku tak ingin  kau pergi meninggalkanku…”
“tapi dosen sudah memilihku..”
Chanyeol terdiam.
“Chanyeol-ah?”
Chanyeol masih diam.
“Chanyeol-ah???”
“kapan kau akan ke China?”
“katanya besok pagi aku akan dikirim ke China..”
“Mwo?? Cepat sekali??”
“Molla, itu kata dosen..”

###
Melepas kepergian Seohyun memang sangat sulit bagi Chanyeol karea mereka sangat saling mencintai satu sama lain. Seohyun terlihat sangat sedih saat akan berpisah dengan Chanyeol, dia tak kuasa menahan air matanya.

“Chanyeol-ah..” Seohyun menghampiri Chanyeol dan memeluknya.
“Baik-baik disana ne, jaga kesehatanmu.. I’ll always love you.. Saranghaeo Seohyun-ah..” Chanyeol menatap Seohyun lalu mencium hangat bibir manis Seohyun.
“saranghaeo Chanyeol-ah..”

Pesawat yang ditumpangi Seohyun pun lepas landas. Chanyeol meninggalkan bandara dengan perasaan aneh yang selalu membayang-bayanginya. Langit terlihat sangat gelap, pertanda akan turun hujan.

“Hujan?? Jangan sampai hujan.. akan sangat bahaya untuk Seohyun..” perasaan Chanyeol semakin berantakan dan tak tau arah. Chanyeol pun berusaha menenangkan dirinya. Dia duduk di depan TV dan menonton acara berita di siang itu.

Deg-
Deg-
Pesawat jatuh kecelakaan karena cuaca buruk..?
“Seohyun??”. “anio..anio.. itu bukan pesawat yang ditumpangi Seohyun..”
Chanyeol pun langsung menelfon Seohyun.
Ponselnya tidak aktif. Aigoo!!!
Chanyeol langsung kembali focus ke berita.
“itu pesawat yang baru lepas landas sekitar 1 jam lalu?? Seohyun!!!!!”

###
Langkahan cepat menuju bandara seakan-akan cepatnya seperti orang yang sedang berlari. Namja bertubuh tinggi itu selalu mencoba menelfon yeoja yang dia sayangi. Namun, jawabannya selalu nihil. Ponselnya tidak aktif.
Kriing…. Called By Baekhyun Hyung.

“yeoboseyo hyung..”
“yeoboseyo Chanyeol… Seohyun ada di rumah sakit, cepatlah datang, keadaannya sangat parah!!”
“Mwo??!!”

Mobil berwarna hitam itupun langsung melesat cepat menuju sebuah rumah sakit. Chanyeol berlari menuju ruang UGD. Terlihat ada Baekhyun dan orang tua Seohyun sedang duduk dengan kegelisahan disampingnya.

“eottokhe??”
“apakah ini keluarga dari pasien Seohyun??”
“ne, kami orang tuanya…”
“keadaan pasien sudah membaik, mungkin Tuhan masih menyayanginya sehingga Tuhan menyelamatkan nyawanya… namun…”
“namun apa, dok?”
“pasien mengalami luka dibagian kakinya dan matanya.. sehingga untuk beberapa hari dia harus duduk dikursi roda dan matanya…… mengalami kebutaan sementara, namun cukup lama untuk pemulihan melihat kembali..”
“Omo!! Tuhan!!” eomma seohyun langsung shock dan pingsan di dekapan appa Seohyun.

Chanyeol mendekati yeojachingu tersayangnya itu. Chanyeol bukanlah namja yang cengeng, tapi hatinya begitu sakit saat melihat yeoja yang dia sayangi harus mengalami kejadian pahit seperti ini.

“jari Seohyun bergerak…”
“Chanyeol-ah..” seohyun mengucap satu kata.
“Seohyun menyadarkan diri, panggil dokter…”

###
Chanyeol menatap yeoja yang ada di depannya. Yepja yang dduk dikursi roda dengan mata yang tak bisa menatap dirinya.

“Chanyeol-ah…”
“ne, Seohyun-ah?”
“kenapa katu tetap bersamaku? Bukankah aku sudah menadi yeoja cacat yang tak bisa melihat sekaligus tak bisa berjalan??”
“seperti yang kukatakan padamu, saat kau akan pergi ke China.. I’ll always love you…”
Seohyun tersenyum. Chanyeol mengelus pipi halus Seohyun.
“Seo, apapun yang terjadi padamu.. aku pasti akan selalu disampingmu…”
“gomawo Chanyeol-ah.. saranghamnida..”

Chanyeol menatap Seohyun penuh perasaan. Semalam Chanyeol memikirkan sesuatu dan ingin dia katakan pada Seohyun. Dia sudah matang-matang ingin mengatakannya pada Seohyun karena hyung dan keluarganya juga sudah mendukungnya untuk mengatakan ini.

“Seo..”
“ne?”
“kita sudah lama bersama dalam hubungan pertunangan.. dan sebenarya aku ingin mengatakan sesuatu padamu..”
“Mwo??” wajah Seohyun berubah serius.
“Emmh…”
“Chanyeol-ah??”
“Seohyun-ah.. will you marry me??”
……………………………………………………………………………………………………………………

THE END