Visitor My Blog

[FF ONESHOOT KaiSoo] Seventh Heaven


Annyenghaseyo!!!!!!
apa kabar reader!!!
baek-baek semua kan????
pada bosen ama keGAJEan ff gue gak???
soalnya risdaa bawa ff lagi nih,
kali ini berbau beda, berbau busuk #loh?
yuuk..
capcuss aja
.
.
.
Tittle : Seventh Heaven
Author : Risdaa
Cast : Kim Jongin, Do Kyungsoo
Support cast : Byun Baekhyun
Genre : Fantasy, Friendship, terserah reader aja #loh?

pizap.com10.0104772676713764671368523912830


Love is beauty
But not all beauty have love
Like me and him
We have love beauty
Love as friendship
And my friendship
Will fly to the seventh heaven

Kyungsoo POV

Dec 24, 2012. 23.00 pm.

Inilah kebiasaanku setiap malam natal, menulis memo, lalu menempelkannya di sebuah mading kamarku. Tapi aku tidak pernah menulis memo sendirian, pasti aku selalu menulis bersama sahabatku, Kim Jongin. Aku mengenalnya saat aku pindah ke Seoul. Yeah, aku memang kelahiran Seoul, tapi selama 4 tahun aku berkehidupan di Jerman bersama eomma dan appaku. Tapi sejak mereka pergi meninggalkanku dari dunia ini, aku memutuskan untuk kembali ke Seoul dan melanjutkan sekolahku.

“Kyungsoo, ini ku tempelkan disini ne”

“Emm.. ne..”

“Kyungie?”

“Eum?”

“apa ini orang tuamu?” aku mengalihkan pandanganku ke namja berkulit tan yang berdiri menunjuk sebuah
foto kenanganku bersama orang tuaku.

“ne”

“dimana mereka? Selama ini kau tak bercerita denganku, dimana mereka?” dia berjalan mendekatiku.

“emm.. mereka sudah ada dilangit ketujuh”

“maksudmu? Mereka sudah meninggal?” aku hanya mengangguk.

“hmm, kita sama”

“Oe? Orang taumu juga?”

“ne, mereka meninggalkanku sejak aku masih umur 9 tahun, ya begitulah. Tuhan mengambilnya saat aku masih sangat membutuhkan mereka”

“Oe? Kau masih sangat muda, lalu bagaimana kau bisa tumbuh seperti ini? Bahkan rumahmu sangat besar?” tak ada jawaban dari Jongin, dia hanya menatapku, tatapan kosong dan mungkin pikirannya sedang melayang.

“Jongin-ah????” dia berjalan menuju jendela, aku mengikutinya, lalu dia mengadah ke langit dan menunjuk sebuah bintang yang saat itu bersinar sangat terang

“sejak aku belum mengenalmu, aku mengenal seseorang. Dan apa kau tau? Orang itu sangat mirip denganmu, dia sangat terang seperti bintang itu..”

“lalu?”

“dia adalah anak dari orang tua angkatku, dan rumah besar yang kumiliki itulah peninggalan mereka untukku, setelah mereka mengalami kecelakaan yang merenggut nyawa mereka. Aku heran, mengapa Tuhan selalu mengambil orang-orang yang aku sayangi? Tapi, Thank’s for god, aku dipertemukan oleh orang yang sangat aku sayangi lagi…”

“siapa?”

“kau..”

“kalau aku boleh tau, siapa nama orang yang mirip denganku itu?”

“D.O… dia mirip denganmu, matanya bulat, dan tubuhnya mungil sepertimu…”

“aku juga pernah punya sahabat bernama Kai, dia sangat mirip denganmu, hanya saja perasaannya sangat dingin, tidak sepertimu”

“jadi? Apa sebelumnya kita pernah bertemu?”

Teeeng..teng…teng…

Tepat pukul 00.00 pm.

Aku dan Jongin menunduk, bergumam dalam hati, meminta sesuatu yang sangat kami inginkan. Aku tak tau apa yang dia inginkan, namun, hanya satu yang kuinginkan. Yaitu melihat surga bersama Jongin. Surga yang sekarang ditempati oleh kedua orang tuaku dan orang tua Jongin.


******

Author POV

Cahaya menyilaukan memaksa namja bermata bulat ini untuk membuka matanya. Terlihat sosok berpakaian putih bersinar, melambaikan tangan kearahnya. Dia mengusap matanya, agar bisa melihat jelas siapa orang itu.

“Jongin?”

“aku akan kembali, Kyungsoo” senyum terpancar dari bibir namja bercahaya itu.

“kau mau kemana?” lama kelamaan, namja itu menghilang dibalik cahaya yang menyelimutinya.

“Jongin-ah!!! Tunggu aku!!!!!” Kyungsoo –namja bermata bulat- itu langsung terbangun dari tidurnya.
Keringat bercucuran membasahi wajahnya. Padahal ruangan itu berAC? Detak jantungnya semakin tak beraturan. Tangannya langsung meraih ponsel yang ada meja sampingnya.

To : Jongin

Apa kau baik-baik saja?

Tak ada jawaban dari Jongin, perasaannya semakin brutal. Tak bisa dijinakkan, sebelum dia tau mimpi itu hanyalah bunga tidur, bukan pertanda apapun. Kyungsoo pun menekan tombol Call.

Tak ada jawaban lagi? Kemana dia?

“aku harus bertemu dengan Jongin, memastikan keadaannya baik-baik saja”


******

Deg

Deg

Deg

Apa ini? Mengapa rumah Jongin banyak orang? Siapa orang-orang itu? Untuk apa mereka mengerubungi rumah Jongin??

Deg

Teeess..tess..tess..

Air mataku? Mengapa terjatuh? Jantungku? Mengapa begitu sakit? Tuhan, ada apa ini?

Kyungsoo melangkah mendekati rumah Jongin, dengan perasaan aneh yang menyelubunginya. Dia merasakan Jongin ada, namun, apa ini? Bahkan rumah Jongin sudah berbau sangat wangi.

Wangi?

Bukan parfume…

Lalu?

Bunga kematian?

Siapa yang mati?


******
R.I.P
Kim Jongin
God will give the most beautiful places for you

Isakan tangis membuat dada namja bermata bulat itu sesak. Matanya sembab karena banyak tumpahan air mata yang membanjiri kelopak matanya.

“kenapa kau meninggalkanku sendiri? Aku ingin bersamamu melihat langit ketujuh….bawalah aku, Jongin!!”

Kyungsoo teringat pada seseorang yang memberinya sepucuk surat, orang itu bilang bahwa dia menemukan surat itu di saku Jongin setelah Jongin mendapat kecelakaan yang merenggut nyawanya.

Hai Kyungsoo, mianhae ne, aku tak mengajakmu pergi ke langit ketujuh. Tapi aku janji, aku akan kembali padamu, setelah 1000 hari disana. Kau tau kan? 1 hari untukmu, dan 1000 hari untukku. Aku tak akan lama disana, karena aku juga ingin berbagi keindahan denganmu.

Love,

Kim Jongin

“mengapa kau menulis surat seperti ini, Jongin??” dia melipat surat itu dan menyelipkannya di kantung jaket tebalnya.

Langkahnya gontai menuju kediamannya, bernuansa alami, dan terlihat sangat sederhana. Dia merasakan kehancuran yang mendalam di lubuk hatinya. Entah bagimana dia bisa menyusun hatinya yang sudah hancur itu menjadi hati yang kokoh lagi.

Dec 25, 2012. 09.30 am.

Hari yang bersejarah, bukankah ini adalah hari natal? Natal yang seharusnya ku meriahkan bersama sahabatku, Kim Jongin. Dan kini, diapun tak ada disisiku, dia hanya bisa melihatku dari langit ketujuh diatas sana. Tuhan, mengapa kau mengambil malaikatku? Padahal, permintaanku kan melihat langit ketujuh bersamanya? 


******

Kyungsoo POV

Aku berencana kembali ke Jerman, aku ingin menemui Kai. Aku berharap Kai benar-benar sudah mengingatku. Yeah, dia lupa ingatan dan menyuruhku meninggalkannya dan kembali padanya sampai ingatannya pulih kembali. Pesawatku sudah lepas landas, tapi kulihat cuaca sedang buruk.

God, please save me!!

Aku tertidur, dalam tidurku aku merasa ada yang mengikutiku. Aku membalikkan badan dan melihat sosok yang mengikutiku.

Silau…

“siapa kau?”

“aku adalah malaikatmu, Kyungsoo. Malaikat dari langit ketujuh negeri dongeng.”

“suara itu? Aku seperti mengenalnya?”

“yeah, kau memang mengenalku.. Kyungsoo, lihatlah.. pesawatmu hancur berkeping-keping”

aku melihat pesawat yang kutumpangi hancur. Namun, dimana aku?

“apa aku sudah mati?”

“belum”

“lalu? bagaimana dengan kecelakaan itu? Bagaimana mungkin aku bisa selamat?”

“itu semua keajaiban Tuhan untukmu”

Cahaya itu mulai pudar, dia akan menghilang.

Hei… siapa kau?”

“tunggu saja nanti, aku akan bertemu denganmu”

“are you okey???” sosok namja ada dihadapanku, namun masih sangat buram untuk melihatnya dengan
jelas. Aku mengusap mataku.

“s..siapa kau?”

“apa yang kau lakukan disini?”

“ini dimana?”

“Jerman?”

“Mwo? Untuk apa aku ke Jerman?”

“aku tidak tau, aku melihatmu pingsan di semak-semak dekat Kastil Neuschwanstein, lalu aku membawamu
ke apartementku”

“Kastil Neuschwanstein?”

“mungkin kau korban kecelakaan pesawat kemarin…”

“Oe? Kemarin?”

yeah, kemarin ada kecelakaan pesawat… tapi, Tuhan memberikan keajaiban untukmu.. Oh ya, siapa namamu?”

“seingatku, namaku itu adalah Kyungsoo”

“apa kau bersama orang tuamu?”

“orang tua? Aku tidak tau mereka dimana…”

“emm.. lalu apa tujuanmu ke Jerman?”

“Oe? Kenapa aku lupa semuanya?” batinku.

“Kyungsoo?”

“Kai..”

“Kai? Siapa dia?”

“aku lupa siapa dia, tapi seingatku, dia adalah sahabatku, yeah aku mencarinya…”

“apa kau punya fotonya? Mungkin aku tau”

“tidak, bahkan aku lupa wajahnya”

“Eh?? Ya sudah..  lebih baik kau istirahat saja. Mungkin ingatanmu akan segera kembali” namja itu melangkah pergi meninggalkanku yang sedang tiduran diranjang.

“hei, siapa namamu?”

“panggil saja aku Baekhyun” namja itu tersenyum padaku sampai matanya menyipit.

Aku bangkit dari ranjangku, melangkah menuju jendela. Aku memandang keluar ternyata malam ini sedang turun hujan, pantas saja dingin.

 Dec 27, 2012. 20.30 pm.

Malam hari bersalju yang sangat dingin, namun tak sedingin hatiku. Aku teringat sebelum aku tidur dari pingsanku, aku bertemu dengan seseorang bercahaya yang mengatakan akan kembali padaku. Tapi siapa dia? Bahkan aku tak sempat melihat wajahnya karena wajahnya tertutup silau cahaya. Tapi, aku ingin malaikatku kembali. Menemani segala aktifitasku dan terbang bersama menuju langit ketujuh. Yeah, itu hanyalah cerita dongeng. Tapi aku juga sangat berharap, aku bisa hidup di cerita dongeng dan berakhir happy ending.

“apa kau merindukanku?”

Deg

“s..siapa kau?”

“yak? Kyungsoo, kau tak mengenalku?”


******

Author POV

“apa kau merindukanku?” suara seorang namja tiba-tiba terdengar ditelinga Kyungsoo.

Deg

“s..siapa kau?”

“yak? Kyungsoo, kau tak mengenaliku?” Kyungsoo mundur sambil menggeleng cepat.

“aku Jongin”

“Jongin?”

yeah, sahabatmu..”

“aku tak punya sahabat bernama Jongin, yang aku punya itu Kai”

“Kai adalah Jongin, dan Jongin adalah Kai..”

“berhentilah mendekatiku, lebih baik kau pergi orang asing!!!”

“orang asing?? Kyungsoo, aku Jongin.. Kim Jongin.. apa kau lupa???”

“aku tidak mengenalmu.. pergilah…”

Kleeeekk….

Suara pintu kamar terbuka, namja bermata bulat itu langsung mengalihkan pandangannya ke orang yang membuka pintu kamarnya.

“Baekhyun?”

“Kyungsoo, kenapa wajahmu terlihat ketakutan?”

“dia..dia…” Kyungsoo menunjuk-nunjuk kearah namja yang sedari tadi mengaku Jongin.

“siapa? Tidak ada orang disini selain kau?”

“Eeh? Apa kau tak melihatnya?”

“dia tak melihatku, bodoh!!” bisik namja itu.

“sudahlah Kyungsoo, mungkin kau lapar, kajja makan bersamaku dan keluargaku..”

“emm.. baiklah, aku akan menyusul..” Baekhyun pun mengangguk lalu menutup pintunya.

“kau?”

“aku? Kenapa?”

“sebenarnya siapa kau ini? Kenapa Baekhyun tak bisa melihatmu?”

“sudah kubilang, aku ini Jongin. Dan aku bisa dibilang, makhluk langit.”

“Oe? Makhluk langit? Ha..hantu??” namja itu tertawa.

Puuffft… sudahlah, aku mau makan.. dan kau.. pergilah..” namja itu berhenti tertawa.

“Oe? Kyungsoo…”


******

Kyungsoo POV

Kurebahkan tubuhku di ranjang nyaman apartement ini, aku menghela nafas lalu membuangnya pelan. Aku memiringkan tubuhku dan mulai menutup katup mataku yang sudah terasa berat.

“Kyungsoo”

“hei??? K..kau lagi…” -__- sosok namja aneh itu tiba-tiba sudah tidur disampingku, wajahnya berhadapan tepat dengan wajahku.

“kau percaya kan? Aku Jongin, sahabatmu saat di Seoul..”

“Seoul? Bahkan aku asing mendengar nama kota itu” aku menutup seluruh tubuhku degan selimut tebal.

puuffft…

“Oe? Dimana dia?” kulihat dia sudah tak ada di depanku, cepat sekali dia berpindah tempat?

“bukankah kau sendiri yang menyuruhku untuk menemanimu dan kembali padamu secepatnya untuk terbang
bersama-sama menuju ke langit ketujuh?” aku terdiam mendengar perkataan itu, sepertinya aku memang pernah mengatakan itu. Tapi kapan dan dimana, aku lupa.

“Kyungsoo?”

“pergilah..”

“tapi, Kyung..”

“PERGILAH!!!!”

“Baiklah, kau yang memintaku untuk pergi.. panggil saja aku, aku akan kembali untukmu..”

Aku tak menghiraukan kata-katanya, aku hanya menenggelamkan tubuhku di balik selimut tebal.

“apa dia sudah benar-benar pergi?”

Deg

Ah, untuk apa aku memikirkannya?? Dia orang asing…”


*****

Sebuah cahaya indah berada di depan mataku, aku melangkah mendekatinya. Aku melihat kanan kiriku, ini seperti ruangan hampa, dan hei, ternyata aku ada dialam mimpi. Kakiku terus melangkah mendekati cahaya itu.

Come here..”

Suara itu membuat langkahku semakin tak bisa dihentikan, aku susah untuk menghentikan langkahku.

S…siapa kau??”

tak perlu tau, aku siapa… kemarilah, ikut denganku..”

Tanpa kusadari aku sudah mengulurkan tanganku kearah cahaya menyilaukan itu. Apa ini? Tanganku bergerak dengan sendirinya, bahkan aku merasakan sesuatu ingin menarik tanganku.

“AAAAARRRRRRRRRGGGGGGGGHHHHHHHH!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!”

“tenanglah, percayalah, kau akan baik-baik saja nanti”


******

Cahaya itu tiba-tiba menghilang, mengantarkanku ke sebuah dunia yang sangat indah. Hei? Ini kan dunia dongeng? Langkahan kaki ku terhenti saat aku mendengar isakan tangis.

Deg

Sosok namja bermata bulat itu dikerubungi oleh banyak orang, darah dimana-mana. Namja bermata bulat itu mirip seperti aku, dan itu Baekhyun, benar.. itu aku. 

“Kyungsoo… kenapa kau bunuh diri?”

Oe? Aku bunuh diri?

Aku terus mendengarkan isakan tangis dari namja mungil itu namja yang sudah sangat baik padaku.

“kenapa kau melompat dari lantai 7 apartement ini? Kau sudah gila, eum? Padahal kau sudah kuanggap sebagai dongsaengku sendiri..” ujar namja mungil itu lirih sambil menatap batu nisanku.

Yak! Maafkan aku, Baekhyun.

Mataku kembali mengelilingi dunia yang indah ini, dunia dongeng yang kuimpikan. Tapi mengapa aku sendirian? Dimana Jongin? Bukankah dia juga sudah ada di dunia dongeng ini?

Deg

Deg

Sosok namja berkulit tan berjalan melewatiku tanpa sedikitpun melirikku.

“Jongin-ah!!!!” langkahnya terhenti mendengar teriakanku, dia membalikkan badannya dan memandangku. Tak lama, matanya langsung berbinar melihatku.

“Yak? Kyungsoo-ah!!!!!!!!” aku memeluknya seraya dia memelukku. Aku sangat merindukannya, ternyata Tuhan mempertemukan aku lagi dengannya di tempat impianku saat malam natal itu.

“taukah kau? Ini adalah impianku” ujarnya yang masih memelukku.

“Eeh? Sama denganku… ini juga impianku..” aku melepas pelukannya.

“D.O adalah Kyungsoo”

“dan Kai adalah Jongin”

“apa kau sudah bertemu dengan orang tuamu?” aku menggeleng.

“aku baru saja sampai…”. “Jongin-ah, apa aku benar-benar sudah mati?”

yeah, kau sudah mati, dan sekarang kau menjadi makhluk langit. Sama sepertiku…”

“dimana orang tuaku? Apa kau sudah bertemu dengan orang tuamu?”

“aku sudah bertemu dengan mereka, kajja ikut aku…” dia menarik tanganku.

Hebat, ternyata dia punya sayap. Angel, my angel. Aku menatapnya penuh pesona. Dia terlihat sangat hangat. Kai adalah Jongin, dan ternyata Kai adalah sehangat Jongin.

“Kyungsoo, genggamlah tanganku..”

“kita mau kemana??”

“kita akan ke…….”

.

.

.

.

“Langit ketujuh…”
END
huuah, gara2 kebanyakan baca2 dongeng
jiaah *masa kecil kurang bahgia*
gimana?
ahaahaha, gaje kan? #banget
RCL nya dong *masang bbuing bbuing* 
gomawo..gomawo..gomawo..
#bungkukkinbadan

Mampir ke instagram Risdaa kuy